MAKALAH
|
|
Disusun Oleh :
MUHAMMAD SUHAEL
NIRM : 201401041
KELOMPOK : D
LEMBAGA ILMU KOMPUTER MANAJEMEN INFORMATIKA
SENTRA TEKNOLOGI KOMPUTER
2014/2015
KATA PENGANTAR
ASSALAMU ALAIKUM Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat ALLAH S.W.T, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti serta jauh dari hari yang di tentukan. Penyusunan makalah ini memakan waktu, tenaga, dan pikiran. Namun hal itu tidak jadi masalah demi medapatkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.
Makalah ini membahas tentang “TROUBLESHOOTING KOMPUTER” dimana merupakan tugas akhir
semester II dalam jurusan TEKNIK KOMPUTER.
Dalam sebuah karya tidak menutup kemungkinan tidak ada kekurangannya. Maka dari itu, saya sangat menerima saran dan kritikan yang membangun
dari para pembaca agar
kedepannya lagi saya bisa memperbaiki diri dan lebih teliti lagi. Terimakasih,
semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis terlebih-lebih bagi
para pembaca sekalian.
Aamiiin.
WASSALAMU ALAIKUM Wr.Wb.
Sengkang, 12 Agustus
2015
Penulis
MUHAMMAD
SUHAEL
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar..................................................................................................... i
Daftar isi.............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Troubleshooting............................................................... 3
B. Teknik-Teknik Troubleshooting......................................................... 3
1. Teknik Forward........................................................................... 3
2. Teknik Backward......................................................................... 4
C. Faktor Penyebab Kerusakan Pada PC............................................... 9
1. Faktor Perangkat Keras (Hardware)............................................ 9
2. Faktor Perangkat Lunak(Software)............................................. 9
D.
Penanganan
Troubleshooting Pada PC..............................................
9
E.
Masalah Umum Yang
Sering Terjadi Pada PC.................................. 12
1.
Masalah Pada
Hardware.............................................................. 12
2.
Masalah Pada
Software/Aplikasi................................................. 16
F.
Trouble Yang Pernah
Dialami Sipenulis Pada PC............................. 20
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 24
B. Saran.................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
dengan cepat, terutama dalam bidang teknologi informatika. Teknologi komputer
banyak diminati oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka, karena dengan menggunakan
komputer para pengguna (user) dapat menyelesaikan urusan lebih cepat dan lebih
efisien. Kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran,
tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih
cepat. Namun,
Pada komputer yang kita gunakan sehari – hari biasanya akan terjadi masalah
atau ketidaknormalan. Komputer
yang bermasalah tersebut akan ditroubleshooting atau diatasi permasalahanya. Sehingga dalam hal ini Pengguna komputer harus bisa memahami dan
mengerti masalah yang ada, agar kinerjanya tidak terhambat dan tidak perlu
repot untuk melemparkan masalah (trouble) pada komputernya sendiri ke tempat
service komputer. Dan sebaiknya pengguna komputer sekaligus pemilik, bisa merawat
dan memelihara komputernya sendiri. Sehingga hal ini bisa digunakan untuk bekal
ketika ada masalah pada komputer.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan saya bahas adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian troubleshooting?
2. Teknik-teknik
apa sajakah yang terdapat dalam troubleshooting?
3. Faktor
penyebab kerusakan apa sajakah yang sering terjadi pada PC?
4. Bagaimanakah
cara penanganan troubleshooting pada
PC?
5. Permasalahan umum apa sajakah yg sering terjadi pada PC?
6. Apa saja trouble yang pernah dialami penulis
pada PC?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
makalah ini yakni:
1.
Sebagai tugas akhir
dari mata kuliah troubleshooting.
2. Menjelaskan tentang pengertian troubleshooting.
3. Menjelaskan
faktor penyebab dan cara penanganan troubleshooting.
4. Menjelaskan masalah - masalah umum yang sering terjadi pada PC.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segalah sesuatu
masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting. Troubelshooting juga diartikan sebagai adanya suatu masalah atau adanya
ketidaknormalan pada komputer kita. Penyelesaian
sebuah masalah pada komputer juga murupakan troubleshooting.
Masalah pada
komputer atau Troubleshooting dibagi menjadi 2 yaitu, troubleshooting hardware
dan troubleshooting software. Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan
komputer tidak menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan
Troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan
lain-lain. Namun tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang
ditimbulkan oleh software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa
dikarenakan permasalahan dari hardware komputer tersebut.
B. Teknik-Teknik Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi
permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward.
1.
Teknik
Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan
komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara
sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik)
contohnya :
· Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua
Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power
Supply ke soket power pada Motherboard.
·
Untuk casing
ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
·
dsb.
2.
Teknik
Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik
Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah
komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena
pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang”
komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita
ambil beberapa contoh sebagai berikut :
·
Floppy Disk yang tidak dapat membaca
disket dengan baik.
·
Komputer tidak mau menyala saat
tombol power pada casing ditekan.
·
dsb.
Ø
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan
membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer
rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik
Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda,
silakan simak tabel berikut :
No.
|
Komponen
|
Pendeteksian Masalah
|
1.
|
Power Supply
|
Analisa Pengukuran
|
2.
|
Motherboard
|
|
3.
|
Speaker
|
|
4.
|
Ram
|
Analisa Suara
|
5.
|
VGA Card + Monitor
|
|
6.
|
Keyboard
|
Analisa Tampilan
|
7.
|
Card I/O
|
|
8.
|
Disk Drive
|
|
9.
|
Disket
|
1.
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan
listrik pada komponen nomor 1
sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang
diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur
tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
2.
Analisa
Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC
Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut,
silakan simak keterangan berikut :
Kode beep
pada AWARD BIOS
No.
|
Gejala
|
Diagnosa Pesan / Peringatan Kesalahn
|
1.
|
1 beep pendek
|
PC dalam keadaan baik
|
2.
|
1 beep panjang
|
Problem di Memory
|
3.
|
1 beep pendek 2 kali
|
Masalah pada konfigurasi atau
setting pada CMOS
|
4.
|
1 beep panjang 1 beep pendek
|
Masalah pada Motherboard atau DRAM
|
5.
|
1 beep panjang 2 beep pendek
|
Masalah pada monitor atau VGA card
|
6.
|
1 beep panjang 3 beep pendek
|
Masalh pada keyboard
|
7.
|
1 beep panjang 9 beep pendek
|
Problem di ROM BIOS
|
8.
|
Beep panjang terus menerus
|
Masalah di DRAM
|
9.
|
Beep pendek terus menerus
|
Masalah pada penerimaan tegangan
(power)
|
Kode beep
pada AMI BIOS
No.
|
Gejala
|
Diagnosa Pesan / Peringatan Kesalahan
|
1.
|
1 beep pendek
|
DRAM gagal merefresh
|
2.
|
2 beep pendek
|
Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (system
memory)
|
3.
|
3 beep pendek
|
BIOS gagal mengakses memori 64kb
pertama
|
4.
|
4 beep pendek
|
Timer pada system gagal bekerja
|
5.
|
5 beep pendek
|
motherboard tidak dapat
menjalankan processor
|
6.
|
6 beep pendek
|
controller pada keyboard tidak
dapat berjalan dengan baik
|
7.
|
7 beep pendek
|
Video mode error
|
8.
|
8 beep pendek
|
Tes memori VGA gagal
|
9.
|
9 beep pendek
|
Cjecksum error ROM BIOS bermasalah
|
10.
|
10 beep pendek
|
CMOS shutdown read/wite mengalami
error
|
11.
|
11 beep pendek
|
Chace memori
|
12.
|
1 beep panjang 3 beep pendek
|
Conventional/extended memori rusak
|
13.
|
1 beep panjang 8 beep pendek
|
Tes tampilan gambar gagal
|
Kode beep
pada PHOENIX BIOS
Kode beep pada phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi
beep pada type BIOS lainnya. Pada PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh
jeda, jadi tidak menurut panjang atau pendeknya, misalnya beep – beep beep –
beep – beep beep akan menjadi 1 - 2 – 1 – 2.
No
|
Gejala
|
Diagnosa Pesan /
Peringatan Kesalahan
|
1.
|
1 – 1 – 4
|
BIOS tidak berfungsi
|
2.
|
1 – 2 – 1
|
Motherboard rusak
|
3.
|
1 – 3 – 1
|
RAM bermasalah
|
4.
|
3 – 1 – 1
|
Ada masalah pada
Motherboard
|
5.
|
3 – 3 – 4
|
VGA card bermasalah
|
6.
|
1 – 1 – 4 - 1
|
Kesalahan Chace
|
7.
|
1 – 2 – 2 - 3
|
ROM BIOS Checksum
|
8.
|
1 – 3 – 1 - 1
|
DRAM Segarkan Uji
|
9.
|
1 – 3 – 1- 3
|
Keyboard kontroler uji
|
10.
|
2 – 1 – 2- 3
|
ROM pemberitahuan hak
cipta
|
11.
|
2 – 2 – 3 - 1
|
Test untuk interupsi
tak terduga
|
3.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang Ditampilkan di monitor.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : - Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan
hanya pada Keyboard.
- Pada
saat komputer dinyalakan tampil pesan disk failure, maka dapat dipastikan permasalahan terjadi pada
hard disk.
-
Biasanya kabel data atau kabel
daya yang belum terpasang dengan baik.
C. Faktor Penyebab Kerusakan Pada PC
Timbulnya masalah dalam
komputer tentu ada sebabnya. Kerusakan
pada komputer dalam garis besarnya dapat dibagi dua, yaitu :
1.
Faktor
Perangkat Keras (Hardware)
Kerusakan pada Faktor
Perangkat Keras bisa disebabkan karena :
1. Instalasi
hardware belum benar seperti pemasangan kabel, jumper,
slot, baut atau skrup dll.
2. Kerusakan
pada komponen hardware, seperti Processor, Motherboard, Memory, VGA Card, Hardisk dll.
2.
Faktor
Parangkat Lunak (Software)
Kerusakan
pada Faktor Parangkat Lunak bisa disebabkan karena :
1. Kerusakan
pada System Operasi.
2. Kerusakan
pada Program Aplikasi.
3. Kerusakan
pada Driver.
Maka
dari itu diperlukan penanganan penanganan khusus untuk masalah masalah diatas.
D. Penanganan Troubleshooting Pada PC
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk penanganan Troubleshooting
pada PC dengan mudah adalah :
a) Mempersiapkan Peralatan
1. Obeng min (-) dan plus (+)
2. Tang
3. Kabel data
untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM
4. Kuas/Sikat
5. Air Cleaner
6. Taspen
7. Dan
lain-lain
b)
Mengetahui
Komponen PC
1. Melakukan
pengecekan konektor harddisk
2. Melakukan
pengecekan konektor CD/DVD-ROM
3. Melakukan
pengecekan konektor pada Mainboard
4. Melakukan
pengecekan konektor Power Supply
5. Mengecek kabel data yang digunakan untuk konektor hardisk
dan CD/DVD- ROM.
c)
Pembersihan Slot
dan socket pada komponen PC
1. Lakukan pembersihan semua slot dan socket mainboard dengan
kuas/sikat
2. Lakukan penyemprotan dengan air cleaner pada slot dan socket mainboard
3. Lakukan pembersihan pada RAM
4. Lakukan pembersihan ruang CPU
d)
Pengecekan pada
komponen PC
1. RAM
2. Prosesor
3. Mainboard
4. Power Supply
5. VGA Card
e)
Mengupdate Antivirus Pada Komputer
f)
Melakukan
Pemeriksaan Komputer
Ada beberapa kategori dalam pemeriksaan
komputer, karena merupakan bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang
terjadi.
1.
Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual
merupakan tahap awal pemeriksaan yaitu pemeriksaan beberapa masalah yang dapat
ditangkap dengan mudah melalui pandangan mata atau panca indra kita.
Pemeriksaan ini misalnya:
ü Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel data. Apakah terdapat
kabel yang lepas atau tidak tersambung dengan benar.
ü Pemeriksaan “jumper” seperti jumper motherboard, harddisk atau CD
ROM, apakah konfigurasinya sudah betul atau belum.
ü Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu audio dan
sebagainya.
ü Pemeriksaan PCB (Program Control Block) apakah ada yang bengkok, jalur
putus, apakah ada cip yang terbakar dan sebagainya.
2.
Pemeriksaan Bunyi
Pemeriksaan bunyi
merupakan pemeriksaan komponen dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang dapat
memberikan arti sendiri akan kondisi komputer. Sebagai contoh adalah:
ü Bunyi mekanikal boleh didengar dari putaran disk, putaran kipas dan lain-lain.
Apakah bunyi komponen-komponen tersebut normal seperti biasa.
ü Pendeteksian bunyi beep yang muncul ketika POST.
Bunyi beepyang ditimbulkan BIOS, memberikan arti tertentu.
3.
Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus seperti misalnya
menyentuh cip untuk merasakan suhunya. CPU yang mempunyai panas
berlebihan, tentunya akan menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip
yang besar seperti EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja. Sedangkan
chip yang kecil tidak panas langsung. Chip keramik lebih panas daripada yang
dibuat dari plastik. Jika terlalu sejuk ini mungkin menunjukkan cip tersebut
mati atau tidak ada arus yang sampai kepadanya.
4.
Pemeriksaan Isyarat
Ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan tidak mampu
mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Pemeriksaan ini lebih complicated,
memerlukam peralatan khusus, dokumen dan gambar sistem serta pengetahuan yang
mendalam mengenai sistem elektronik.
E. Masalah Umum Yang Sering Terjadi Pada PC
1.
Masalah
pada Hardware
Permasalahan yang umum terjadi
dalam perakitan komputer dan penanganannya
diantaranya ialah sebagai berikut:
·
Komputer atau monitor
tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
·
Card adapter yang
tidak terdeteksi disebabkan
oleh pemasangan card ke slot belum
pas.
·
LED dari harddisk, floppy, atau CD menyala terus
disebabkan kesalahan pemasangan
kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.
Masalah dengan
komponen hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dijelaskan dan
diatasi tanpa tools yang tepat serta keahlian dan pengalaman
yang menunjang. Berikut adalah penjelasan umum pada masalah yang sering
terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
a)
Masalah pada Power Supply
Solusi : Periksalah
apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada
soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off di belakang, tepatnya
dibelakang Power
Supply, sudah dalam posisi On. Jika sudah
yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan
silahkan Bapak/Ibu ganti kabel powerdengan yang Bapak/Ibu yakini
bagus. Jika masalah masih berlanjut berarti
masalah ada pada Power Supply. Silahkan ganti power
supply, disarankan sebaiknya ganti sajaPower Supply yang
rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, setelah
menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada
masalah pada komponen yang lainnya seperti Motherboard, VGA Card,
dan Memory.
b)
Masalah Pada Motherboard
Solusi : Langkah
pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik,
kabel data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan semua
kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup casing.
Dalam keadaan casing terbuka silahkan lepaskan juga
komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power
supply yang terhubung ke motherboard, harddisk, floppy.
Hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan
berbagai card yang menempel pada motherboard(VGA, Sound,
atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada casing hanya motherboard saja. Silahkan
periksa motherboard-nya dengan teliti, lihat Chip (IC),
Elko, transistor, dan yang lainnya apakah ada yang terbakar. Jika tidak
ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan motherboard masih
bagus, tapi ada
kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program
yang terdapat di BIOS. Setelah itu pasangkan kembali, dan nyalakan.
c) Masalah
pada Harddisk
Solusi : Periksa
kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar,
sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba Bapak/Ibu dengarkan apakah
suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak
normal berati harddisk rusak dicontroller-nya. Ada
kemungkinan operating system rusak, hal ini bisa diatasi
denganinstall ulang atau jika OS menggunakan Windows 2000/XP
ada Fasilitas Repair-nya, atau ada kemungkinan juga harddisk sudah
rusak.
d)
Mengatasi Masalah pada CD/DVD-ROM
Gejala : Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
1.
Tidak terdeteksi di Windows
2.
Tidak bisa keluar masuk CD/DVD
3. Tidak bisa
membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4.
Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi : 1. Periksa kabel data dan
kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, periksa disetup BIOS apakah
sudah dideteksi? Sebaiknya di-set auto. Periksa apakah ledmenyala,
jika tidak maka kerusakan di Controller-nya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih
bisa diperbaiki dengan cara men-set ulang optik tersebut.
4. Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cotton bud.
2.
Masalah pada
Software / Aplikasi
a)
Masalah BIOS
Gejala-1 : Hati-hati
dalam Update BIOS, ketika meng-Update anda
keliru memilih versi BIOS, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke
BIOS.
Solusi : Biasanya update tidak
dapat dibatalkan, hanya jenis motherboard tertentu yang
memilikibackup BIOS pada Chip-nya. Disitu tersimpan
jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus,
untuk dapat me-restore-nya anda
tinggal memindahkan posisi Jumper khusus yang biasanya
sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupkan PC dan tunggu 10
detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan posisi Jumper pada
posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika motherboard tidak
memiliki fasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke produsen (vendor).
Jenis BIOS dapat anda
lihat di bukumanualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC
BIOS patah atau terbalik posisinya.
Gejala-2 : CPU
mengeluarkan suara beep beberapa kali di speaker-nya
dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi : Bunyi beep menandakan
adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS. Bunyi tersebut menunjukkan jenis
kesalahan apa yang terjadi pada PC. Biasanya kesalahan padaMemory yang
tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak terpasang dengan baik,
Prosessor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan
periksa masalah tersebut.
b)
Sistem Operasi
Hang/Berhenti Berproses/Blue Screen
Gejala : CPU
yang sering hang/berhenti beraktifitas
Solusi : Ada
beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada Bad
Sector di Harddisk, ada Virus, ada masalah di
hardware seperti Memory Kotor/Rusak, Motherboard Kotor/Rusak,Cooling
Fan perputaran kipasnya sudah lemah, Power Supply tidak
stabil. Pesan Blue Screen bisa disebabkan system
windows ada yang rusak, bisa dari memory, bisa dariharddisk,
bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang
ditampilkan. Jika setelah melakukan pembersihan virus masih tetap terjadi,
kemungkinan besarkomputer harus di-install ulang
c) Solusi
Masalah Booting pada Windows
Gejala
: Sistem
Operasi tidak dapat dijalankan.
Solusi
: Bila
setelah PC dinyalakan muncul pesan "Invalid system disk. Replace the disk
and then press any key", ini berarti bahwa sistem tidak lagi mengingat parameter
untuk boot partition-nya. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh beberapa
hal. Pertama, bisa disebabkan oleh kerusakan hardware atau komputer Anda
terserang virus. Jika Anda masih belum bisa memastikan apakah error ini
disebabkan oleh kerusakan hardware atau serangan virus, booting ulang komputer
Anda dengan menggunakan startup disk yang write-protected. Disket startup
ini sebaiknya dimiliki pleh setiap pemakai Windows. JIka Anda tidak
memilikinya, Anda dapat membuatnya melalui "Control Panel|Add/Remove
Programs|Startup disk".
Masuklah ke DOS prompt
dari harddsik. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, jalankan program FDISK
dari disket startup. Program ini akan menampilkan partisi C. Lalu keluarlah
dari program ini dan ketikkan perintah "FDISK /MBR" pada DOS prompt.
Sekarang MBR (Master Boot Record) sudah dibuat kembali. Jika sebelumnya Anda
sudah memiliki program Boot Manager, maka program ini akan ikut terhapus. Bila
setelah melakukan booting dari harddidsk masih muncul pesan bahwa sistem tidak
dapat ditemukan, maka masukkan kembali startup disk. Dari
prmpt A:\ ketikkan perintah sys c: dan tekan enter. Setelah
sistem dibooting ulang, biasanya sistem sudah dapat berjalan minimal dengan
interface DOS. Kemudian jalankan program "Scandisk" untuk mengatsi
error pada media data. Anda dapat masuk kembali ke Windows dengan mengetikkan
perintah "WIN" pada prompt.
d) Windows
tiba-tiba hang pada tampilan awal.
Solusi 1 : Kegagalan booting Windows tidak selalu terjadi
karena harddisk tidak dikenal atau akibat serangan virus. Masalah ini juga bisa
dipicu oleh kesalahan driver atau software yang di-install terakhir kalinya,
sehingga proses booting menjadi hang atau berakhir dengan blue screen (layar
biru dengan pesan yang cukup memusingkan). Jika demikian, mau tidak mau Anda
harus menekan tombol reset. Lalu komputer akan berjalan kembali dan masuk ke
boot menu. Secara default, sistem sudah diatur dalam "Safe Mode".
Jalankan Windows dalam mode ini, karena driver yang dijalankan di sini hanyalah
driver-driver yang penting saja. Dalam tampilan WIndows dalam Safe Mode ini,
Anda dapat meng-uninstall driver atau software yang diduga telah menjadi
penyebab error tersebut.
Booting kembali sistem Windows Anda. Jika sistem
masih hang sewaktu dijalankan tekan kembali tombol reset dan setelah booting,
pilih menu "Logged (Bootlog.txt)". Di sini proses loading akan
dicatat ke dalam file BOOTLOG.TXT. Jika sistem Windows menjadi hang ketika
memasuki tampilan graphic interface, Anda dapat membuka file Bootlog.txt ini
dengan teks editor (EDIT.COM) yang ada dalam directori C:|Windows\Command\.
Lalu, buanglah driver atau program yang menjadi penyebab kegagalan sistem
setelah Windows masuk ke dalam Safe Mode.
Solusi
2 : Jika Windows masih tetap hang setelah
membuang driver atau software yang bermasalah, sebaiknya Anda mereparasi ulang
Windows dengan menjalankan startup disk atau booting dari CD instalasi Windows
jika sistem Anda mendukungnya.
Jalankan file setup dari CD Windows, seperti pada
instalasi yang baru. Jika data yang dikopi mengalami konflik versi, Windows
akan selalu mengkonfirmasikannya. Anda dapat menentukan apakah sebuah driver
atau DLL yang telah diinstal harus diganti dengan file dari CD instalasi. Jika
Anda sudah dapat mengetahui modul Windows yang memicu error tersebut, Anda
dapat mengatasinya dengan mengganti file driver yang konflik. Pembaharuan
sistem Windows ini lebih baik daripada melakukan instalasi ulang setelah
memformat harddisk. Semua program dan data registry yang sudah ditentukan tidak
akan terhapus atau terganti. Demikian juga dengan data dalam harddisk.
F. Trouble Yang Pernah Dialami Sipenulis Pada PC
1.
Lupa Password BIOS
Analisa :
pada saat saya mau menginstall
leptop seseorang, ketika masuk di bios setup, tiba2 langsung Muncul kata “bios password”.
Artinya kita harus memasukkan Password bios terlebih dahulu sebelum masuk ke
setup bios. Namun jika tdk bisa/tidak tahu password bios tersebut artinya kita
tidak bisa mengsetting bios setup. Salah satu contohnya jika kita mau install
ulang OS, maka tentu tidak akan bisa. Karena kita harus terlebih dahulu
memasukkan password bios tersebut.
Penyebab : bisa jadi pengguna leptop itu/si pemilik
pernah memberikan password bios tapi lupa passwordnya. Tapi sempat saya tanya
si pemilik katanya lama tidak digunakan terus pas mau digunakan kembali tiba
minta password bios. Sehingga menurut perkiraan saya, ataukah memang dari
perusahaan leptop tersebut memberikan setting tersendiri sehingga dalam jangka
waktu yang lama tidak digunakan maka pada saat baru dinyalahkan password bioss tersebut
aktif sendiri.
Solusi : saya
coba cari password standar di internet dan coba memasukkan beberapa password
bios standar PHOENIX (seperti : BIOS, CMOS, phoenix, PHOENIX). Dan
alhamdulillah satu diantaranya berhasil.
2.
Blue Screen
Penyebab : setelah saya
browsing di internet, ternyata penyebab masalah blue scereen secara umum banyak
sekali. Tergantung dari pesan/kode yang
ditampilkan. Diantara contoh pesan/kode yang sering ditampilkan seperti: IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL
(0X0000000A), NTFS_FILE_SYSTEM
atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023), UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP
(0X0000007F), dan lain sebagainya.
Solusi 1 : solusi dari
penyebab blue screen juga banyak tergantung dari arti pesan/kode yg
ditampilkan. Namun setelah saya browsing di internet mengenai solusi dari blue
screen, ternyata banyak yang dapat dilakukan diataranya:
1.
System Restore – Jika
Blue Screen baru saja terjadi pada komputer kamu maka sebaiknya kamu
menggunakan System Restore untuk mengatasinya. Ini akan membuat komputer kamu
kembali ke keadaan sebelumnya. Kalau system restore ini berhasil maka
kemungkinan Blue Screen terjadi karena kesalahan software.
2. Scan Malware – Malware yang menembus jauh ke dalam Windows apalagi jika sampai
di kernel Windows sebuah tingkat dimana hal paling rendah di Windows dapat
menyebabkan tidak stabilnya sistem. Solusi untuk mengatasi ini dengan melakukan
scan antivirus terhadap malware.
3. Install
Update Driver – Sebuah driver yang
salah install atau tidak diupdate dapat menyebabkan crash. Download driver
terbaru dari perusahaan hardware komputer kamu, mungkin ini akan memperbaiki
masalah BSOD.
4. Boot ke Safe Mode – Jika komputer kamu mengalami BSOD ketika
dinyalakan, kamu bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya
mengambil driver-driver yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang
menyebabkan BSOD, dengan Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
5. Periksa
Masalah Hardware – Blue Screen dapat
terjadi ketika kegagalan hardware terjadi dari komputer. Caranya dengan
mengetikkan Memory Diagnostics Tool pada Start Menu atau mungkin komputer kamu
terlalu panas dan kekurangan fan.
6. Install
Ulang Windows – Ini adalah pilihan
terakhir yang bisa kamu lakukan adalah menginstall ulang komputer kamu. Dengan
cara ini, sistem akan terbangun dari awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika
kamu tetap mengalami Blue Screen berarti permasalahannya ada di hardware.
Solusi 2 : Namun karena berhubung dulu belum
memahami betul mengenai blue screen jadi saya langsung ambil tindakan terakhir
yaitu Install Ulang Windows. Dan alhamdulillah akhirnya berhasil walaupun
mungkin bukan itu sebenarnya solusi yang tepat diinginkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam dunia komputer, segala sesuatu
masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting. Masalah pada komputer atau Troubleshooting dibagi menjadi
2 yaitu, troubleshooting hardware dan troubleshooting software.
Terdapat dua
macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward
dan teknik Backward. Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik Forward ini
segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya
teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering
melakukan perakitan komputer. Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik
Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah
komputerdinyalakan(dialirilistrik).
Permasalahan
yang umum terjadi dalam perakitan komputer ada
2 yaitu masalah pada Hardware dan
masalah pada software. Masalah dengan komponen hardware perlu penanganan yang
serius karena sulit dijelaskan dan diatasi tanpa tools yang
tepat serta keahlian dan pengalaman yang menunjang. Namun masalah pada software
biasanya mudah karena memberikan pentujuk tampilan.
B.
Saran
Sebaiknya
pengguna komputer sekaligus pemilik, bisa merawat dan memelihara komputernya
sendiri. Sehingga hal ini bisa digunakan untuk bekal ketika ada masalah pada
komputer.
“Jangan
pusing baru dikerja, Tapi dikerja dulu baru dipusingi’’
DAFTAR PUSTAKA